Perjalanan menuju hidup yang lebih dalam dan lebih tinggi
Bacaan Matius 23:13 (TB)
“Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik! Karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.”
Renungan Yesus dalam bagian ini menyampaikan kecaman yang sangat keras kepada ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Ini adalah bagian dari serangkaian “celaka” (dalam bahasa Yunani: ouai) yang menyatakan hukuman atas kemunafikan rohani.
Bacaan Lukas 13:24 (TB)
“Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.”
Lukas 13:30 (TB)
“Dan sesungguhnya ada orang yang terakhir yang akan menjadi yang terdahulu dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi yang terakhir.”
Renungan Dalam perjalanan-Nya menuju Yerusalem, Yesus ditanya: “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?” Namun Yesus tidak menjawab pertanyaan itu secara statistik, melainkan mengarahkan fokus kepada tanggung jawab pribadi:
Bacaan Matius 23:11–12 (TB)
“Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”
Renungan Dalam bagian ini, Yesus menegur keras para ahli Taurat dan orang Farisi yang suka mengajarkan hukum, tetapi tidak melakukannya. Mereka duduk di kursi Musa—posisi otoritas rohani—namun perilaku mereka jauh dari semangat hukum kasih dan kerendahan hati.
Yesus mengecam kemunafikan rohani:
Mereka meletakkan beban berat di pundak orang lain, tapi tidak mau memikulnya sendiri (ay.
Renungan Harian: Kasih Adalah Hukum yang Terutama Bacaan Matius 22:37–39 (TB)
“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
Renungan Dalam perikop ini, seorang ahli Taurat mencoba menjebak Yesus dengan pertanyaan tentang hukum mana yang paling utama. Di antara ratusan hukum dalam Taurat, Yesus menjawab dengan dua hukum yang merangkum semuanya: kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama.
Bacaan Matius 22:14 (TB)
“Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.”
Renungan Yesus menyampaikan perumpamaan tentang pesta perjamuan kawin untuk menggambarkan Kerajaan Surga. Seorang raja mengundang banyak orang untuk hadir dalam perjamuan anaknya. Namun undangan pertama ditolak oleh para tamu yang merasa lebih sibuk dengan urusan dunia: ladang, bisnis, dan bahkan ada yang menghina dan membunuh utusan raja.
Raja pun murka dan mengirim pasukannya, lalu mengundang semua orang yang ada di jalanan—siapa saja, baik orang baik maupun jahat.
Bacaan Matius 20:1–16 (TB)
“Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.”
(Mat 20:16)
Renungan Perumpamaan tentang pekerja di kebun anggur adalah gambaran yang kuat tentang murah hati Allah dan cara kerja Kerajaan Surga yang sangat berbeda dari pola pikir dunia.
Seorang tuan rumah memanggil para pekerja pada waktu yang berbeda—ada yang dari pagi, siang, sore, hingga satu jam menjelang berakhirnya hari kerja. Namun semua menerima upah yang sama: satu dinar.