/images/luce-and-friends.webp

Perjalanan menuju hidup yang lebih dalam dan lebih tinggi

Siapakah Aku ini menurut kamu?

πŸ“– Bacaan Injil: Matius 16:13–23 “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” (Mat 16:16) Yesus membawa para murid-Nya ke daerah Kaisarea Filipi β€” tempat di mana banyak dewa disembah β€” lalu bertanya, “Menurut kamu, siapakah Aku ini?”. Simon Petrus menjawab dengan pengakuan iman yang luar biasa: Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Yesus memuji Petrus atas pengakuan ini, menyebutnya “batu karang”, dan mengatakan bahwa di atas batu karang itu Ia akan mendirikan Gereja-Nya.

Mengalami Kemuliaan di Tengah Doa

πŸ“– Bacaan: Lukas 9:28–36 πŸ”Ή Bacaan Singkat Yesus membawa Petrus, Yohanes, dan Yakobus naik ke atas gunung untuk berdoa. Saat Yesus berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilauan. Lalu tampak Musa dan Elia berbicara dengan-Nya tentang penderitaan yang akan dialami-Nya di Yerusalem. Murid-murid yang mengantuk itu terbangun dan melihat kemuliaan Yesus. Petrus ingin mendirikan kemah bagi Yesus, Musa, dan Elia, tetapi kemudian datang awan menaungi mereka, dan suara dari awan itu berkata:

Percaya di Tengah Badai

πŸ“– Bacaan: Matius 14:22–36 Yesus menyuruh murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang danau. Sementara itu, Ia naik ke atas bukit untuk berdoa sendirian. Ketika malam tiba, perahu para murid diterpa angin dan ombak. Di tengah gelapnya malam dan kekacauan badai, Yesus datang kepada mereka berjalan di atas air. Para murid ketakutan dan mengira itu hantu. Tetapi Yesus segera berkata: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” β€” Matius 14:27 Petrus, dengan iman yang berani, berkata: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air!

Sedikit di Tangan Yesus Bisa Jadi Berkelimpahan

πŸ“– Bacaan: Matius 14:13–21 Ketika Yesus mendengar kabar tentang kematian Yohanes Pembaptis, Ia mengasingkan diri ke tempat sunyi. Namun, orang banyak mengikuti-Nya. Meski sedang berduka, Yesus tidak menolak mereka. Ia malah “tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.” Sore harinya, para murid ingin menyuruh orang banyak pulang karena mereka tidak punya makanan. Tapi Yesus menjawab: β€œTidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan.”

Kekayaan yang Sia-sia dan Kekayaan yang Kekal

πŸ“–Bacaan: Lukas 12:13–21 Dalam perikop ini, Yesus menanggapi seorang yang meminta pembagian warisan dengan saudaranya. Namun alih-alih memenuhi permintaan itu, Yesus justru memberikan peringatan tajam: β€œBerjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidak tergantung dari kekayaannya itu.” β€” Lukas 12:15 Yesus lalu menceritakan perumpamaan tentang seorang kaya yang panennya berlimpah. Ia memutuskan untuk membongkar lumbung-lumbungnya dan membangun yang lebih besar agar bisa menyimpan semua hasilnya, lalu hidup tenang, makan, minum, dan bersenang-senang.

Kesetiaan dalam Kebenaran

πŸ“– Bacaan: Matius 14:1–12 β€œYohanes telah aku penggal kepalanya; siapakah gerangan Dia ini yang kabarnya mengadakan hal-hal besar itu?” β€” Herodes (Mat 14:2) πŸ”Ή 1. Kebenaran yang Mengganggu Yohanes Pembaptis tidak takut menyuarakan kebenaran, bahkan kepada Raja Herodes: “Tidak halal engkau mengambil Herodias, isteri saudaramu!” (lih. Mrk 6:18) Karena keberanian itu, ia dipenjara dan akhirnya dipenggal. Yohanes memilih kesetiaan kepada Allah daripada kompromi demi keselamatan pribadi. ➑️ Dalam dunia yang makin permisif, adakah aku masih berani berdiri untuk kebenaran?