/images/luce-and-friends.webp

Perjalanan menuju hidup yang lebih dalam dan lebih tinggi

Warisan iman

πŸ“– Bacaan: Sirakh 44:1,10–15; Mazmur 132:11,13–14,17–18; Matius 13:16–17 Dalam bacaan dari Kitab Sirakh, kita diajak untuk mengenang “para tokoh ternama” β€” para leluhur yang hidupnya penuh iman dan kesetiaan. Mereka tidak selalu dikenal dunia, tetapi dalam terang Tuhan, mereka dikenang selama-lamanya. “Nama mereka hidup turun-temurun.” (Sir 44:14) Ini adalah penghormatan terhadap orang-orang sederhana yang hidupnya menjadi warisan iman, yang diam-diam membangun dasar bagi generasi setelahnya. Mazmur hari ini menegaskan bahwa Tuhan setia kepada janji-Nya: dari keturunan Daud akan tumbuh seorang raja, seorang tunas yang bersinar β€” yang tidak lain adalah Sang Mesias.

Bejana tanah liat yang dipakai Tuhan

πŸ“– Bacaan: 2 Korintus 4:7–15; Mazmur 126:1–6; Matius 20:20–28 β€œTetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.” (2 Korintus 4:7) Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, Rasul Paulus mengajak kita melihat kenyataan yang dalam: kita ini seperti bejana tanah liat β€” mudah retak, tidak menarik, dan tidak memiliki kekuatan dalam dirinya sendiri. Namun justru di dalam kelemahan itulah Allah mempercayakan harta terbesar, yaitu terang Injil Yesus Kristus.