Berdoa Seperti Anak kepada Bapa
📖 Bacaan: Kejadian 18:20–33; Mazmur 138:1–3,6–8; Kolose 2:12–14; Lukas 11:1–13
Dalam Injil hari ini, para murid meminta sesuatu yang sangat penting kepada Yesus:
“Tuhan, ajarlah kami berdoa.”
(Lukas 11:1)
Mereka telah melihat bagaimana Yesus berdoa — dalam keheningan, dalam persekutuan yang dalam dengan Bapa, dan dengan kuasa yang nyata dalam hidup-Nya. Yesus tidak hanya mengajarkan mereka kata-kata doa (yang kita kenal sebagai Doa Bapa Kami), tetapi juga sikap hati seorang anak kepada Bapanya: kepercayaan, ketekunan, dan keberanian.
Yesus menegaskan bahwa Allah bukanlah pribadi yang harus “dibujuk” dengan argumen panjang. Dia adalah Bapa yang penuh kasih, yang siap memberikan bukan hanya apa yang kita minta, tapi bahkan lebih daripada itu:
“Bapa yang di surga akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
(Lukas 11:13)
Abraham dan Doa Syafaat (Kejadian 18)
Dalam bacaan dari Kitab Kejadian, Abraham berdoa bukan untuk dirinya sendiri, tetapi menjadi syafaat bagi orang lain — bahkan bagi kota yang jahat seperti Sodom. Ini adalah gambaran luar biasa tentang keberanian dalam berdoa:
- Abraham tidak takut “menawar” kepada Tuhan.
- Ia percaya akan keadilan dan belas kasih Tuhan.
- Ia tekun, bahkan ketika permohonannya kelihatan terlalu besar.
Doa seperti ini lahir dari hubungan yang dekat dengan Tuhan, dan dari hati yang dipenuhi belas kasihan.
Tuhan Mendengar dan Membebaskan
Mazmur hari ini menguatkan bahwa Tuhan mendengarkan doa umat-Nya:
“Pada hari aku berseru, Engkau menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.”
(Mazmur 138:3)
Surat Paulus kepada jemaat di Kolose menambahkan dasar dari doa kita:
“Kamu telah dihidupkan bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita.”
(Kolose 2:13)
Salib Kristus adalah jaminan bahwa kita boleh datang kepada Bapa dengan penuh keberanian, karena semua dosa dan penghalang telah dibatalkan.
Refleksi
- Apakah aku datang kepada Tuhan sebagai seorang anak yang percaya kepada Bapa yang baik?
- Apakah aku berani mendoakan orang lain seperti Abraham, bahkan mereka yang “tidak layak” menurut pandangan manusia?
- Apakah aku bersyukur bahwa salib Kristus membuka jalan doa yang hidup dan penuh kuasa?
Doa
Tuhan Yesus, ajarlah aku berdoa seperti Engkau berdoa.
Beri aku hati yang sederhana seperti anak, yang percaya akan kasih Bapa.
Biarlah aku tidak hanya meminta untuk diriku sendiri, tetapi juga menjadi pendoa bagi orang lain.
Terima kasih karena melalui salib-Mu, jalan kepada Bapa terbuka lebar.
Roh Kudus, tuntunlah aku agar hidup dalam doa yang benar, tekun, dan penuh kasih. Amin.