Mengalami Kemuliaan di Tengah Doa
📖 Bacaan: Lukas 9:28–36
🔹 Bacaan Singkat
Yesus membawa Petrus, Yohanes, dan Yakobus naik ke atas gunung untuk berdoa. Saat Yesus berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilauan. Lalu tampak Musa dan Elia berbicara dengan-Nya tentang penderitaan yang akan dialami-Nya di Yerusalem. Murid-murid yang mengantuk itu terbangun dan melihat kemuliaan Yesus. Petrus ingin mendirikan kemah bagi Yesus, Musa, dan Elia, tetapi kemudian datang awan menaungi mereka, dan suara dari awan itu berkata:
“Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia!”
— Lukas 9:35
✨ Makna Renungan
Transfigurasi (perubahan rupa) Yesus adalah salah satu peristiwa paling penuh makna dalam kehidupan-Nya. Ia menunjukkan kemuliaan-Nya sebagai Anak Allah, bukan di tengah keramaian atau pelayanan publik, tetapi dalam suasana doa yang pribadi dan hening di atas gunung.
1. Doa Mengubah Segalanya
Yesus sedang berdoa ketika rupa-Nya berubah. Doa bukan hanya sekadar permintaan, tetapi tempat di mana kita berjumpa dengan Allah, dan perjumpaan itu mengubah kita—bukan hanya secara spiritual, tapi juga sering secara nyata dalam cara kita melihat hidup.
2. Kemuliaan di Tengah Penderitaan
Kemuliaan Yesus tidak terlepas dari salib. Musa dan Elia berbicara tentang penderitaan-Nya yang akan datang. Injil tidak menghapus penderitaan, tetapi menerangi penderitaan dengan harapan dan kemuliaan.
3. Dengarkan Dia!
Pesan dari Bapa sangat jelas: “Dengarkanlah Dia!” Dalam dunia yang penuh suara, pendapat, dan keraguan, kita diajak untuk mendengarkan suara Yesus—suara yang membawa kebenaran, penghiburan, dan arah hidup sejati.
💡 Aplikasi Dalam Hidup
- Apakah aku menyediakan waktu berkualitas untuk berdoa seperti Yesus?
- Apakah aku bisa melihat bahwa kemuliaan Tuhan juga hadir dalam penderitaan dan proses sulit?
- Suara siapa yang paling sering kudengar setiap hari? Apakah aku sungguh mendengarkan Yesus?
🙏 Doa
Tuhan Yesus, bawa aku naik ke “gunung doa” setiap hari agar aku boleh melihat kemuliaan-Mu dan diubah oleh kasih-Mu. Dalam setiap pergumulan hidupku, ajar aku percaya bahwa Engkau hadir dan bekerja. Bapa surgawi, berilah aku telinga yang mendengarkan suara-Mu, dan hati yang taat kepada kehendak-Mu. Amin.