Memiliki hati yang taat
Bacaan: 1 Petrus 2:13–17 dan Matius 22:15–21
1 Petrus 2:13–17
“Hormatlah kepada semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!”
(1Ptr 2:17)
Matius 22:15–21
“Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!”
(Mat 22:21)
Renungan
Kedua bacaan ini berbicara tentang hubungan orang percaya dengan otoritas duniawi, sekaligus mengarahkan kita untuk memiliki hati yang taat dan bijaksana dalam menjalani hidup sebagai warga dunia dan warga Kerajaan Allah.
1. Taat kepada Pemerintah, Tapi Takut kepada Allah
Dalam 1 Petrus 2, Rasul Petrus mengajak umat Kristen untuk tunduk kepada pemerintahan dan otoritas dunia “demi Tuhan”. Ketaatan ini bukan karena kekuatan politik atau rasa takut, tapi sebagai bagian dari kesaksian iman. Kita dipanggil untuk:
- Hidup sebagai orang merdeka, tapi tidak menyalahgunakan kebebasan itu.
- Menunjukkan penghormatan kepada semua orang tanpa kehilangan rasa takut akan Allah.
Tindakan seperti ini akan membungkam tuduhan orang bodoh, karena orang Kristen menunjukkan bahwa iman sejati menghasilkan hidup yang teratur, penuh kasih, dan hormat terhadap sesama.
2. Memberikan kepada Allah dan kepada Pemerintah
Dalam Injil Matius, Yesus menjawab jebakan licik orang Farisi dan Herodian. Mereka mencoba memojokkan-Nya dengan pertanyaan politis soal membayar pajak kepada Kaisar. Tetapi Yesus, dengan bijaksana, mengangkat koin dan bertanya:
“Gambar dan tulisan siapakah ini?”
Karena gambar itu milik Kaisar, Yesus berkata: berikan kepada Kaisar apa yang menjadi miliknya. Namun Ia tidak berhenti di situ. Ia menambahkan: “dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”
Ini menjadi pesan penting:
- Kita memang hidup dalam sistem dunia dan terikat pada kewajiban sipil, tapi hati kita adalah milik Allah.
- Jika koin bergambar Kaisar harus dikembalikan kepada Kaisar, maka diri kita yang bergambar Allah (Kej 1:27) harus dikembalikan kepada-Nya.
Refleksi Pribadi
- Apakah aku menjalani hidup bernegara dan bermasyarakat dengan taat dan penuh hormat?
- Apakah aku menyadari bahwa identitasku sebagai gambar Allah menuntutku untuk hidup kudus dan berkenan kepada-Nya?
- Apakah aku memberi “hak Allah” dalam hidupku—waktu, hati, penyembahan, dan seluruh diriku?
Doa
Tuhan yang Mahakuasa, ajar aku untuk hidup taat dan bijaksana dalam dunia ini. Mampukan aku menghormati otoritas tanpa kehilangan hormat dan takut akan Engkau. Bentuklah aku agar makin serupa dengan gambar-Mu, dan hidupku benar-benar menjadi milik-Mu. Amin.