Bebas dari keterikatan

Renungan Harian: Matius 19:23–30

Bacaan

Matius 19:23–24 (TB)
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu: Lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.”

Matius 19:29–30 (TB)
“Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bapanya atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”

Renungan

Setelah perjumpaan dengan pemuda kaya yang sedih meninggalkan Yesus karena tidak sanggup melepaskan hartanya, Yesus berbicara kepada murid-murid tentang kesulitan orang kaya masuk Kerajaan Allah. Ini bukan karena kekayaan itu sendiri jahat, tetapi karena keterikatan pada harta dunia bisa membuat hati tertutup terhadap Allah.

Yesus menggunakan gambaran ekstrem: unta dan lubang jarum. Ini menunjukkan betapa mustahilnya jika seseorang mengandalkan kekayaan dan status duniawi untuk masuk ke dalam kehidupan kekal. Para murid terkejut karena dalam budaya Yahudi saat itu, kekayaan sering dipandang sebagai tanda berkat Allah.

Namun Yesus menekankan bahwa:

  • Masuk ke dalam Kerajaan Allah bukan karena usaha atau status, melainkan karena kasih karunia Allah.
  • Apa yang mustahil bagi manusia, mungkin bagi Allah.

Petrus lalu berkata, “Kami telah meninggalkan semuanya untuk mengikut Engkau.” Yesus tidak mengecilkan pengorbanan itu, tetapi justru menjanjikan bahwa siapa pun yang meninggalkan segala sesuatu demi Dia akan menerima kembali seratus kali lipat dan memperoleh hidup yang kekal.

Tapi Yesus juga memperingatkan: “Yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir menjadi yang terdahulu.”
Ini mengingatkan bahwa penghargaan di Kerajaan Allah tidak selalu sejalan dengan standar dunia. Yang tampak kecil di dunia bisa besar di mata Allah, dan sebaliknya.

Inti Pesan

  • Kekayaan bukan jaminan keselamatan, dan bisa menjadi penghalang jika hati terikat padanya.
  • Allah sanggup menyelamatkan siapa pun, bahkan yang tampaknya mustahil.
  • Mengikuti Yesus menuntut pengorbanan, tetapi juga membawa janji berkat dan hidup kekal.
  • Kerendahan hati dan kesetiaan lebih penting daripada posisi atau status.

Refleksi Pribadi

  • Apa yang menjadi “harta” dalam hidupku yang sulit aku lepaskan untuk mengikuti Yesus sepenuhnya?
  • Apakah aku merasa lebih “layak” karena lebih dulu percaya, atau tetap rendah hati dan bersandar pada anugerah Tuhan?
  • Apakah aku siap menyerahkan segalanya demi harta yang sejati: hidup kekal bersama Kristus?

Doa

Tuhan Yesus, Engkau mengenal segala yang ada di hatiku. Bebaskan aku dari keterikatan pada harta dan dunia ini. Ajarku percaya bahwa hanya Engkau satu-satunya harta sejati yang layak kuikuti. Mampukan aku untuk menyerahkan segalanya demi memperoleh hidup yang kekal. Amin.