Pintu yang Sempit dan Waktu yang Terbatas
Bacaan
Lukas 13:24 (TB)
“Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.”
Lukas 13:30 (TB)
“Dan sesungguhnya ada orang yang terakhir yang akan menjadi yang terdahulu dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi yang terakhir.”
Renungan
Dalam perjalanan-Nya menuju Yerusalem, Yesus ditanya: “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?” Namun Yesus tidak menjawab pertanyaan itu secara statistik, melainkan mengarahkan fokus kepada tanggung jawab pribadi:
“Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu!”
Yesus menggunakan gambaran pintu yang sempit, artinya jalan menuju keselamatan tidak mudah dan tidak luas. Ini bukan karena Allah ingin menyulitkan, tapi karena jalan-Nya menuntut pertobatan sejati, ketaatan, dan komitmen hidup.
Ia juga memperingatkan bahwa akan datang saatnya pintu itu tertutup, dan mereka yang datang terlambat akan ditolak, sekalipun mereka berkata, “Kami makan dan minum di hadapan-Mu, dan Engkau mengajar di jalan-jalan kami!” Ini menandakan bahwa kedekatan secara lahiriah atau religiusitas luar tidak cukup—Tuhan melihat hati yang sungguh bertobat.
Yesus menutup dengan kalimat mengejutkan:
“Yang terakhir akan menjadi yang terdahulu, dan yang terdahulu menjadi yang terakhir.”
Ini menekankan bahwa keselamatan bukan soal posisi, warisan, atau kebiasaan agama, tapi soal kesediaan untuk merendahkan diri, bertobat, dan sungguh mengikuti Kristus.
Inti Pesan
- Keselamatan adalah anugerah, tetapi pintu masuknya sempit, memerlukan usaha dan kesungguhan hati.
- Waktu untuk bertobat tidak selamanya tersedia. Ada saat di mana pintu ditutup.
- Tidak semua yang “dekat” secara lahiriah akan masuk, hanya mereka yang sungguh-sungguh mengenal dan dikenal Tuhan.
- Jangan menunda. Hari ini adalah kesempatan untuk masuk melalui pintu itu.
Refleksi Pribadi
- Apakah aku sungguh berjuang masuk melalui “pintu yang sempit”, atau hanya mengikuti Yesus secara setengah hati?
- Apakah aku merasa “aman” karena kebiasaan agama, tapi sebenarnya belum bertobat secara pribadi?
- Jika Tuhan menutup pintu hari ini, apakah aku sudah siap berada di dalam?
Doa
Tuhan Yesus, Engkau memanggilku untuk masuk melalui pintu yang sempit—jalan pertobatan dan penyangkalan diri. Tolong aku untuk tidak menunda dan tidak hidup dalam ilusi keselamatan. Berilah aku hati yang sungguh-sungguh ingin mengenal-Mu dan hidup dalam kehendak-Mu. Amin.