Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

📖 Bacaan Injil: Matius 16:24–28

“Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?” (Mat 16:26)

Setelah Yesus menegur Petrus karena menolak salib (ayat sebelumnya), Yesus mengajar para murid-Nya bahwa mengikut Dia berarti siap menyangkal diri, memikul salib, dan mengikuti-Nya. Jalan murid bukan jalan kenyamanan, tetapi jalan penyerahan total.

Yesus mengingatkan bahwa nilai jiwa manusia lebih besar daripada segala harta dunia. Bahkan jika seseorang memiliki seluruh dunia tetapi kehilangan jiwanya, itu adalah kerugian yang tak tergantikan.

Yesus juga berbicara tentang kedatangan-Nya kelak dalam kemuliaan, di mana setiap orang akan menerima balasan setimpal dengan perbuatannya.

🔍 Renungan

Yesus tidak memanipulasi atau menyembunyikan harga mengikut-Nya. Ia berbicara terus terang:

  • Mengikut Kristus bukan soal nyaman,
  • Tapi soal kesetiaan,
  • Soal kerelaan menanggung salib,
  • Soal menempatkan kehendak Allah di atas keinginan pribadi.

Yesus juga mengajak kita untuk melihat hidup ini dalam perspektif kekal. Apa gunanya kesuksesan, pengakuan, kekayaan, jika pada akhirnya jiwa kita binasa?

🎯 Pesan Utama:

Mengikut Yesus menuntut pengorbanan, tetapi memberikan kehidupan sejati dan kekal.

💡 Refleksi Pribadi:

  • Apa salib yang saat ini sedang Tuhan minta untuk aku pikul?
  • Apakah aku lebih mengejar kenyamanan dunia atau keselamatan jiwa?
  • Apakah aku bersedia menyerahkan kehendakku demi mengikuti kehendak Tuhan?

🙏 Doa:

Tuhan Yesus, ajar aku untuk menyangkal diri, memikul salibku setiap hari, dan mengikuti Engkau dengan setia. Jangan biarkan aku tertipu oleh dunia ini, tetapi tuntunlah aku kepada hidup yang kekal. Amin.