Warisan iman
๐ Bacaan: Sirakh 44:1,10โ15; Mazmur 132:11,13โ14,17โ18; Matius 13:16โ17
Dalam bacaan dari Kitab Sirakh, kita diajak untuk mengenang “para tokoh ternama” โ para leluhur yang hidupnya penuh iman dan kesetiaan. Mereka tidak selalu dikenal dunia, tetapi dalam terang Tuhan, mereka dikenang selama-lamanya.
“Nama mereka hidup turun-temurun.” (Sir 44:14)
Ini adalah penghormatan terhadap orang-orang sederhana yang hidupnya menjadi warisan iman, yang diam-diam membangun dasar bagi generasi setelahnya.
Mazmur hari ini menegaskan bahwa Tuhan setia kepada janji-Nya: dari keturunan Daud akan tumbuh seorang raja, seorang tunas yang bersinar โ yang tidak lain adalah Sang Mesias. Ini bukan sekadar penggenapan sejarah, tetapi ungkapan kasih Tuhan yang menetap di tengah umat-Nya:
“Inilah tempat perhentian-Ku untuk seterusnya, di sinilah Aku hendak diam.” (Mzm 132:14)
Dalam Injil Matius, Yesus berkata:
“Berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar!” (Mat 13:16)
Banyak nabi dan orang benar rindu melihat dan mendengar apa yang sekarang kita miliki, tetapi mereka tidak mendapatkannya. Kita hidup dalam zaman rahmat โ Firman telah menjadi manusia, Roh Kudus dicurahkan, dan Injil terbuka bagi siapa saja yang mau menerima.
Refleksi Pribadi
- Apakah aku menghargai iman yang diwariskan oleh orang-orang yang mendahuluiku?
- Apakah aku sadar betapa berharganya hidup di masa di mana Sabda Tuhan tersedia begitu dekat?
- Apakah hidupku akan menjadi warisan iman bagi generasi berikutnya?
Doa
Tuhan, terima kasih atas semua orang yang telah mewariskan iman kepadaku.
Terima kasih karena Engkau telah menyatakan kasih-Mu melalui Yesus Kristus.
Bukalah mataku agar dapat melihat karya-Mu, dan telingaku agar mendengar Sabda-Mu.
Jadikan hidupku seperti para leluhur yang setia,
agar kelak namaku dikenang bukan karena kehebatan,
tetapi karena iman yang tidak goyah. Amin.